Kisah Anak De Britto

Dia yang pada awalnya tak pernah mendengar kata De Britto. Dia yang pada awalnya belum memikirkan tentang masa depannya. Dia yang merasa bahwa dirinya ingin lebih bisa eksis dimata teman temannya. Dia yang akhirnya mulai perlahan mendengar cerita tentang sekolah bebas. Dia yang mulai memikirkan kebebasan itu merupakan sarana dirinya untuk berekspresif. Dia yang akhirnya mulai mencari tentang sekolah itu. Dia yang mulai tergerak hatinya untuk bersekolah di SMA itu. Dan akhirnya....
                SMA Kolese De Britto. Ya itulah sekolah dimana ia tempat ia menempuh ilmu sekarang. Sekolah dimana menurutnya rumah kedua baginya. Ya De Britto, adalah sebuah sekolah dimana setiap pribadi bisa berekspresif untuk mengembangkan dirinya sendiri. Ya sekolah , kebebasan adalah saran mencapai tujuan. Bukan dari sisi negatif kebebasannya. Namun bagaimana setiap individu bisa memilih mana yang baik dan buruk untuknya. Tahun pertama menjadi langkah awal dirinya mencapai pengalaman yang luas. Dia yang bercita cita membangun suatu komunitas besar untuk membangun link kedepannya ketika alumni mulai beranjak kisahnya. Kelas 1 SMA adalah kelas dimana mulai mengenal pribadi yang mungkin belum pernah ia temui selanjutnya. Ia merasa sulit pada awalnya untuk beradaptasi. Ya maklum sekolah dimana tempat Siswa dari seluruh Indonesia berkumpul, dari sabang sampai merauke. Ia mulai bergaul dengan teman temannya. Namun harus ia sadari bahwa, membangun suatu komunitas disitu tidaklah mudah. Banyak anak anak yang hanya paham dengan dunianya sendiri. Namun terlepas dari itu, ia mulai membangun suatu komunitas kecil dimana komunitas itu merupakan komunitas peduli akan keadaan JEBE sekarang. Berangkat dari cerita para alumni tentang menurunnya kualitas dari SMA itu. Dia berinisiatif untuk membangun ulang sekolah yang menurutnya pantas untuk naik daun lagi. Ia bersama komunitasnya berukumpul setiap minggu hanya sekedar ngobrol kecil, namun halnya berat untuk dipikirkan. Beranjak dair situ dia mulai menatap lembaga kesiswaan yaitu Presidium, menurutnya presidium merupakan sarana yang tepat untuknya berekspresif dan meluapkan cita-citanya. Dan ia yakin bahwa langkah nya kini sudah benar. Membangun komunitas JEBE dengan Presidium, Sesuatu yang belum pernah ia pikirkan sbelumnya, namun...

                Up coming Part 2.
Previous
Next Post »
0 Komentar