Liputan6.com, Yogyakarta - Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Adisutjipto Marsma Novian Samyoga merespons pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akhir pekan lalu yang menyatakan pemerintah berencana mengembangkan lapangan terbang Gading Gunungkidul, Yogyakarta, sebagai lapangan terbang perintis pariwisata.
Menurutnya, rencana tersebut belum mendapat izin dari Markas Besar TNI AU. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk berkomunikasi dan meminta izin terlebih dulu.
"Pada prinsipnya, kami mendukung rencana pengembangan tetapi perencanaannya harus dikoordinasikan dulu," ujarnya dalam jumpa pers, Senin (21/11/2016).
Samyoga mengatakan tetap mendukung pengembangan Lapangan terbang Gading selama sesuai komitmen awal, yaitu terpenuhinya segala fasilitas pendukung keberadaan bandara untuk menunjang penerbangan sipil, seperti tower pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Controller (ATC), terminal bandara yang representatif, landas pacu sesuai syarat dan spesifikasi, serta infrastuktur jalan yang memadai untuk mendukung aksesbilitas dan mobilitas bandara.
Ia menguraikan wilayah kerja Lanud Adisutjipto meliputi Lanud Adisutjipto itu sendiri, Satrad 216 congot, Lapangan Terbang Gading yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Air Strip Depok dan Bandara Kulonprogo.
Lapangan Terbang Gading adalah aset TNI AU berdasarkan : SHP No.3 tahun 1989 a/n Dephankam seluas 426.120m2, dan, SHP No. 37 tahun 1987 a/n TNI AU luas 1042m2.
"Dan saat ini Lapter Gading dimanfaatkan untuk kegiatan terbang layang AAU dan aeromodelling serta riset yang dilakukan oleh LAPAN serta lembaga pendidikan," ucapnya.
Selama ini dasar pengembangan Lapangan Terbang Gading, kata Samyoga, berdasarkan naskah kesepakatan bersama antara TNI AU dengan pemda DIY tentang pengembangan landasan TNI AU Gading Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta nomor: nkb/16/IX/2003, nomor :119/3334, tanggal : 3 september 2003 bertempat di Jakarta. Naskah itu ditandatangani Marsekal Madya TNI Wartoyo, Wakil Kepala Staf TNI AU dan Sultan HB X, Gubernur DIY.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya membidik bandar udara yang terdapat di Gading supaya dapat dimiliki Guningkidul. Tujuannya, sebagai koneksi moda transportasi yang mempermudah aksesbilitas ke wilayah wisata di Gunungkidul.
"Semula rencananya untuk Angkatan Udara dan tidak jadi, bisa ada kemungkinan Gunungkidul memiliki bandara sendiri," ujarnya dalam Seminar Nasional Pengembangan Industri Pariwisata Gunungkidul di The Kasultanan Ballroom Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (18/11/2016). Switzy Sabandar
0 Komentar